Monday, February 11, 2008

doaku utk sahabat


Ya Allah
panjangkanlah umur sahabatku Kurniakanlah kesihatan yang baik
padanya,terangi hatinya dengan nur pancaran iman.Tetapkanlah hatinya, perluaskanlah rezekinya,dekatknlah hatinya kepada kebaikan,jauhkanlah hatinya pada kejahatan,tunaikanlah hajatnya baik hajat dalam agama,dunia dan akhirat

Ya Muhaimin
jika dia jatuh hati izinkanlah dia menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut padaMu. Jagalah hatinya agar tidak berpaling daripada melabuhkan hatinya pada Mu. jika dia rindu,jadikanlah rindunya padaMu itu melebihi rindunya pada ciptaanMu

Ya Allah
Jangan biarkan sahabatku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan
panjang meyeru manusia ke jalan Mu disebab oleh ciptaanMu yg lain

Ya Allah
kurniakanlah sahabatku kesenangan,ketenangan,kecemerlangan hidup di dunia akhirat kelak..

-ameen-

Saturday, February 2, 2008

antara cinta dan waktu


Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak:

Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya.

Mereka hidup berdampingan dengan baik.

Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu

dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu.

Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu.

Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan.

Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.



Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.

"Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta.

"Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "perahuku telah penuh dengan harta bendaku.

Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam.

Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."

Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.



Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya.

"Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta.

Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu

sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik.



Tak lama lewatlah Kecantikan.

"Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta.

"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut.

Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak.



Saat itu lewatlah Kesedihan.

"Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu," kata Cinta.

"Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..." kata

Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.



Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara,

"Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!"

Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya.

Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.

Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui

siapa orang tua yang menyelamatkannya itu.



Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu,

siapa sebenarnya orang tua itu. "Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata orang itu.

"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya.

Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.

"Sebab",... kata orang itu, "sesungguhnya,hanya Waktu sahaja yang tahu menilai `Cinta`...."

Mutiara Ibnu Qayyum

Di dalam hati manusia ada kekusutan dan tidak akan terurai kecuali
menerima kehendak Allah swt.

Di dalam hati manusia ada keganasan dan tidak akan hilang kecuali
berjinak dengan dengan Allah swt

Di dalam hati manusia ada kesedihan dan tidak akan hilang kecuali
seronok mengenali Allah swt

Di dalam hati manusia ada kegelisahan dan tidak akan tenang damai
kecuali berlindung, bertemu dan berjumpa denganNya

Di dalam hati manusia ada penyesalan dan tidak akan padam kecuali
redha dengan suruhan dan laranganNya serta qadha dan qadarNya
serta kesenantiasaan sabar sehingga menemuiNya

Di dalam hati manusia ada hajat dan tidak akan terbendung kecuali
kecintaan kepadaNya dan bermohon kepadaNya.

Kesentiasaan berzikir kepadaNya adalah keikhlasan sebenar
kepadaNya. . . . . .

Andai dunia dan isinya diberikan kepada manusia masih tidak lagi
dapat membendung hajat hati si hamba itu